Feeds:
Posts
Comments

Fall Into You

Salah satu hal yang dapat menumpuk rindu sekaligus mengganggu imunitas tubuh adalah ketika menyayangi seseorang dalam diam namun terpaksa membuktikannya dengan menjauhi dirinya. Sejak awal pandemi COVID-19, pertemuanku dengan Cheryl bisa dihitung dengan jari. Semua jenis pertemuan internal maupun eksternal yang berhubungan dengan pekerjaan dilakukan dengan cara daring. Kami hanya bisa saling menatap wajah satu sama lain melalui layar laptop dan sesekali melakukan chat singkat selama pertemuan berlangsung.

Pages: 1 2

Seize The Day

Di mobil, Rene dan Cindy tak henti-hentinya memandang kami. Memandang aku lebih tepatnya, meminta penjelasan detil atas apa yang terjadi malam itu.

Not now.” Kugoyangkan bahu Cheryl berharap ia mau membuka matanya, “Cher, bangun. Rumahmu di mana?”

Bibir Cheryl bergerak menggumam membuatku harus menempelkan telinga lebih dekat ke depan bibirnya, dan terpaksa menepuk pipinya agak kencang karena tidak berhasil mendapatkan kata-kata yang jelas, “Cher, bangun. Aku antar kamu kemana?”

“Udah, bawa ke hotel aja dulu deh. Besok wiken ini.” Usul Cindy.

“Bakalan aman dia sendirian di hotel?” Sahut Renee membuatku ragu.

“Kan ada Jo. Temenin lah.” Usul lanjutan dari Cindy.

“Ya udah, bawa ke hotel dekat sini aja jadi besok gak susah ambil mobil kemari.”

Continue Reading »

The Real Us

Aku mengenal Cheryl enam tahun lalu ketika Pak Bos memperkenalkannya sebagai “orang legal” yang baru. Ia ditunjuk menjadi anggota tim-ku karena aku membutuhkan sparing partner dalam setiap kerjasama dengan klienku.

Selama beberapa tahun bekerja sama, aku dan Cheryl benar-benar hanya memiliki hubungan di lingkungan pekerjaan. Di luar jam kerja, kami seolah orang asing yang tak mengenal satu sama lain. Kesamaan kami satu, kami tidak ingin mencampuri urusan pribadi orang lain sama halnya dengan kami tidak ingin orang lain ikut campur dalam urusan pribadi kami. Hingga terjadi sebuah peristiwa yang mengubah segalanya di suatu malam.

Malam itu, perusahaan kami baru saja merayakan closing ceremony dengan salah satu klien di daerah Kemang. Biasanya setelah acara selesai kami akan kembali ke rumah kami masing-masing, namun malam itu aku sedang tidak ingin langsung pulang. Suasana hati sedang tidak baik karena membaca balasan pesan dari mantan yang isinya membuat sakit hati karena bahasanya yang kasar.

Continue Reading »